Berikan Cinta Jalan Ketenangan

Malam ini kembali ingin ku menarikan tanganku hingga menghasilkan sebuah sajak yang berguna bagi diriku suatu saat nanti. Dimana suatu saat nanti bibir ini akan tersenyum indah mengingat sebuah masa yang ku rasakan malam ini. Di tengah padatnya pekerjaan dan tugas kuliah yang menumpuk. Hati ini rindu akan sebuah tangisan yang kadang mampu membuatku selalu menuliskan kenangan indah. 

Adapun tulisan ini akan ku mulai dengan syair lagu dari Maidany berjudul Berduka Cinta:

Prinsip hidup terbaik yang menemaniku jatuh bangun pada perjuangan meraih beasiswa



Pejamkanlah mata hadirkan mereka
Yang dicinta ke dalam hati
Bayangkanlah
Bila mereka tlah tiada
Di saat mata terbuka

Berikanlah cinta jalan ketenangan
Agar tidak terluka ia nanti
Bayangkanlah
Bila mereka tlah tiada
Di saat kehilangan

Bila cinta saat bersama dapat mengurangi rasa
Dan buatlah kebersamaan bagai perpisahan saja
Agar cinta tetap berasa

Besarnya sebuah rasa cinta kita
Pada orang yang kita cintai
Kan terasa
Di saat ia telah pergi
Telah tiada

Sebelum ku tuliskan apa yang aku rasakan, aku ingin tertawa. Tertawa lepas mendengar semua kebodohan yang pernah ku lakukan dulu. Sebuah dusta yang tak pernah lepas dari anak Adam. Tapi ternyata Allah masih sangat menyayangiku. Kini aku disibukkan dengan kuliah dan pekerjaan kembali. Hingga tak pernah lagi memiliki waktu untuk memikirkan sebuah kata yang saat ini menjadi konyol buatku, CINTA.

Sedikit tergelitik dengan satu bait dalam lagu di atas. Yaitu syair yang berbunyi "BERIKANLAH CINTA JALAN KETENANGAN AGAR TIDAK TERLUKA IA NANTI". Sebuah syair yang mampu menghentak adrenalinku sesaat. Memang benar, cinta harus diberikan sebuah jalan ketenangan agar suatu saat nanti tidak mampu memberikan sebuah luka pada hati ini. Akan tetapi itu dapat dilakukan jika memang kita benar-benar menautkan hati pada Rabb kita, Sang Pemilik Cinta.

Tapi aku yang dahulu sungguh hina dan penuh dusta. Bahkan mungkin hati ini dulu tak pernah terpaut padaNya hingga berulang kali hati ini terluka hanya karena sebuah kisah kekonyolan yang Allah gariskan dalam hidupku. Ya Rabb, maafkan semua kesalahan hamba. Aamiin.

Kini aku pun sadar, bahwa untuk menikmati hidup, kita harus memberikan jalan ketenangan pada kata cinta. Dengan jalan ketenangan tersebut, sungguh hati kita tak akan pernah tersakiti. Ketenangan karena hati kita tertaut pada Sang Maha Cinta. Ketenangan karena diri ini telah pasrah pada skenario dan ketentuanNya. 

Dan saat ini Allah benar-benar menuntunku ke jalanNya. Jalan ketenangan dengan segala kesibukan duniawi. Namun sungguh aku masih sangat beruntung, memiliki sahabat yang tak pernah lupa mengingatkanku akan tabungan ukhrowi. 

Ya Rabb, sungguh diri ini hina dan penuh dosa. Hamba bersujud padaMu. Maafkan semua kesalahan hamba. Kini hamba sadar Engkau sangat menyayangi hamba. 

Titip bapak disana ya Allah. Miss u bapak.

Maafkan masa lalu
Nikmati saat ini
Tawakalkan masa depan

"Skenario Allah memang panjang, tidak sependek FTV. Tapi hamba yakin bahwa akhir skenario Allah lebih indah dibandingkan skenario buatan manusia"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika Mimpi Menabrak Realita

Pantun Pernikahan...

Izinkan Aku Sejenak Beristirahat Menikmati Jurang Kehancuran